Manulis
merupakan satu satunya senjata yang ampuh untuk mencerdaskan otak pikiran karna
menulis itu menuntut si penulis untuk banyak membaca, membaca realita hidup,
informasi, buku. So…… itu pasti, karna menulis tanpa membaca bagaikan ruh tanpa
raga, mengapa??? Sebab menulis tanpa membaca ia tak mampu menulis apa apa atau
hanya sesuatu omong kosong saja yang ia tulis. Seorang penulis fiksi yang tak
banyak membaca tapi hanya mengandalkan imajinasi,maka hasilnyapun tak begitu
bermakna sehingga bisa dibilang imajinasi tanpa pengalaman adalah hampa.
Disini riset telah jelas menunjukan bahwa belajar menilis itu lewat membaca untuk lebih tapatnya, gaya tulisan itu di proleh lewat membaca sebagaimana yang dipaparkan oleh elly dan munghabai bahwa semakin banyak seseorang membaca maka semakin baik tulisanya.
Disini riset telah jelas menunjukan bahwa belajar menilis itu lewat membaca untuk lebih tapatnya, gaya tulisan itu di proleh lewat membaca sebagaimana yang dipaparkan oleh elly dan munghabai bahwa semakin banyak seseorang membaca maka semakin baik tulisanya.
Menurut
pernyataan yang disampaikan oleh smith, alasan seseorang dalam menulis
setidaknya karna 2 hal. Pertama menulis untuk berkomunikasi dangan orang
lain,Ini yang paling nyata. Kedua, untuk memperjelas dan merangsang pikiran,
dan ini yang mungkin yang lebih penting karna saat pemikiran tumpah di atas
kertas akan tercipta pemikiran yang lebih baik.
Pannebakir, mengemukakan bahwa menulis merupakan sebuah aktifitas manusia yang alami, diantara nilai yang diberikanya adalah mambantu m,anusia memadukan dan menata kehidupan yang kompleks, dalam aktifitas ini dia menunjukkan berbagai manfaat menulis yang akan tersaji berikut ini:
1. Menulis
menjernihkan pikiran.
2. Menulis
membantu mendapatkan dan mengingat informasi.
3. Menuli
bebas membantu kita ketika terpaksa harus menulis.
4. Menulis
mengatasi trauma yang menghalangi penyelesaian tugas tugas penting. Menurut
kebiasaan yang berlaku, orang orang yang mengalami sebuah kemelut yang besar
cenderung dihantui kejadian itu. Dia memusatkan pikiran hanya pada problem yang
ia hadapi. Sehingga hal hal lainpun terabaikan maka kegiatan menu;lis dapat
meringankan beban pikiranya.
5. Menulis
membantu menyelesaikan masalah. Sebab seseoarang yang menuli ssebuah masalah
yang rumit yang sedang ia hadapi. Ia harus memusatkan perhatianya pada satu topik
tertantu tanpa perlu banyak berfikir, hingga ia temukan problem solving dengan
mudah.
Karnanya,
santri tak hanya identik dengan kajian kitab kuning, tapi ia juga harus bisa
menjadi seorang jurnalis sejatidengan misi amar makruf nahi munkar ditengah
pesatnya arus informasi yang semakin melesat jauh dari tuntunan islam. So… be
journalist!!!!!
0 komentar:
Posting Komentar