Air mata jatuh membasahi pipi, betapa sakit dan perinya hati ini...
Sudah lama hati ini memendang dalam lubuk hati yang terdalam,
ternyata dibalik penantianku ini,ternyata sia-sia belaka. Dibalik kelembutan
hatimu, manisnya senyumanmu dan pesona yang kau tebarkan ternyata, pada
akhirnya membuatku kecewa dan perih,sakit, seolah-olah kau sayatkan pisau yang
tajam kedalam hatiku...
Jika kau tak ada didekatku seolah-olah diri ini bertanya...dimana
engkau berada dan jikalau kau terlihat oleh mata seakan-akan diri ini ingin
menghilang dari penglihatanmu...karena jika kau ada dan terlihat oleh mata
ini,rasanya hati ini ingin menjeritkesakitan dan ingin meneteskan air mata. Dan
jika engkau jauh dari pandanganku serasa diri ini mencari-cari dan bertanya
dalam hati, dimana engkau berada.
Yang aku inginkan adalah cinta yang suci,tulus yang tumbuh dari
lubuk hatimu yang paling dalam tanpa ada unsur apapun, dalam hatiku kau adalah
orang pertama yang ku cinta dan ku sayangi dengan tulus tanpa mengharapkan
apapun darimu.
Dan cinta suci itu bisa diwujudkan dengan adanya sebuah ikatan yang
sah yang sesuai dengan ajaran yang ditentukan oleh syari’ah islam. Entah
mengapa?? Sampai saat ini hati ini belum bisa melupakan dan menemukan
penggantimu...begitu sulitnya hati ini melepaskannmu, seolah-olah hati ini slalu
berpihak terus padamu, pada kenyataannya kau tidak begitu peduli bahkan slalu
menjauhiku, mungkin diri ini salah... karena diri ini mencintai dan
menyayangimu.
Hari demi hari ku lalui dan berusaha supaya hati ini tidak berpihak
terus padamu,tetapi apa yang ku rasa masih seperti dulu. Hati ini sudah capek
membawa beban cinta padamu...
Yang ku kecewakan darimu adalah betapa angkuhnya dirimu padaku seolah-olah
apa yang ku perbuat tidak ada harganya dimatamu.
Biarlah ini semua mengalir apa adanya tanpa harus memupuknya, sudah
ku coba tuk melupakanmu tetapi, bekas sayapan itu masih membekas dalam hati ku.
Biarlah ini semua menjadi pengalaman yang manis dan juga pahit
dalam kehidupanku, biarlah apa yang ku bina selama ini hilang sia-sia tanpa
bekah, tapi diri ini yakin bahwa dari semua ini pasti ada hikmahnya. Semoga apa
yang aku rasakan selama ini tidak terjadi kedua kalinya dalam kehidupanku.
Amin...
Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu meskipun sesuatu
itu terpendam dalam lubuk hari hamba-hambanya.
0 komentar:
Posting Komentar